Saat mengikuti Tour De Les, kami sempat terbelalak dengan apa yang diceritakan langsung oleh petani vanili di Desa Les, Tejakula. Petani senior ini sukses membudidayakan vanili, punya banyak pohon vanilla dan omzetnya bisa mencapai puluhan juta!

Asiknya ngobrol dengan penduduk lokal

Mengenali karakter tumbuhan yang ditanam dan menyesuaikannya dengan iklim setempat menjadi kunci utama keberhasilan untuk membudidayakan suatu tanaman. Kisah kegigihan membudidayakan tanaman ini salah satunya terlihat dari perjalanan seorang petani vanili di Bali.

Dipaparkan bahwa ada kebutuhan vanili yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan iklim Eropa yang cocok untuk menanam vanili membuat dirinya tertarik untuk mencoba membudidayakan vanili dengan iklim di Bali. 

Guide sekaligus translator

Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan termahal kedua di dunia sehingga sebutan lainnya adalah emas hijau. Harganya mahal karena budidaya dan proses pasca panen lebih rumit dibandingkan tanaman lain. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong.  Banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan tanaman vanili dengan keuntungan tingginya. Dimana vanili ini merupakan tanaman yang bisa dibudidayakan dengan teknik yang khusus. Dalam pembudidayaan vanili ini memang membutuhkan teknik khusus dalam tempat hidup dan kondisi lingkungan.

Vanili kering

Hasil perkebunan vanili yang pernah jaya dan membawa vanili Bali dikenal secara internasional akan dibangkitkan lagi. Vanili Bali yang kini hilang dari pasaran sudah mulai muncul lagi di sejumlah kabupaten, seperti di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, kemudian di Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, Desa Plaga Badung dan beberapa wilayah di Bangli.

(Dilansir dari https://distanpangan.baliprov.go.id)

Vanili dijemur

Petani di Bali sangat antusias dalam pengembangan vanili Bali. Maka tanpa dukungan pemerintah daerah kabupaten dan provinsi dalam upaya membangkitkan vanili Bali, tidak akan berjalan maksimal. Diperlukan polanya terkoordinatif agar dapat kembalikan kejayaan vanili Bali sebagai komoditi ekspor andalan.

Budidaya vanili semakin menjadi pilihan petani di Bali untuk meningkatkan pendapatan dan diversifikasi pertanian. Vanili, dengan aroma khasnya yang lezat dan nilai jual yang tinggi, menarik minat petani di pulau ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa petani di Bali telah mengadopsi teknik budidaya vanili yang efektif. Mereka memanfaatkan lahan kosong dan mengubahnya menjadi kebun vanili yang produktif. Proses budidaya vanili meliputi penanaman bibit, perawatan tanaman, penyerbukan manual, serta pengeringan dan pengolahan biji vanili.

Bijak dalam pengelolaan lahan

Keunikan iklim tropis Bali, dengan suhu yang hangat dan curah hujan yang cukup, membuatnya menjadi lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan vanili. Petani juga menggunakan metode irigasi yang efisien dan pemupukan organik untuk menjaga kualitas tanaman.

Vanili kering siap panen

Selain memberikan pendapatan tambahan, budidaya vanili di Bali juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Petani lokal berusaha untuk memanfaatkan teknik pertanian berkelanjutan, mengurangi penggunaan pestisida kimia, dan memperhatikan keseimbangan ekosistem lokal.

Vanili kering

Kebun vanili di Bali juga menarik minat wisatawan yang ingin melihat langsung proses budidaya vanili. Beberapa petani membuka pintu kebun mereka untuk wisatawan, memberikan pengalaman edukatif tentang budidaya vanili dan memperkenalkan produk-produk olahan vanili lokal.

Dengan peningkatan minat dan kesadaran akan potensi budidaya vanili di Bali, diharapkan sektor ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.


Salam lestari! 
~pinnuss~